Minggu, 02 Maret 2014

KERJASAMA MADRASAH DENGAN PNPM-MP

Siswa penerima bantuan dari KSM Cerdas BKM Mandiri Desa Kebonrowopucang
      Siang tadi, Madrasah Ibtidaiyah Walisongo Kebonrowopucang bersama dengan BKM Mandiri melalui KSM Cerdas yang ada di Desa Kebonrowopucang Kecamatan Karangdadap menyalurkan bantuan kepada siswa didik berkategori miskin dalam bentuk Sepatu, Alat Tulis, Perangkat Ujian, serta Buku Penunjang Ujian bagi siswa.
      Pengusulan nama-nama dari madrasah sempat pula diwarnai miskomunikasi dengan KSM selaku lembaga pemberi bantuan. Dikarenakan tiadanya petunjuk yang jelas mengenai alokasi penerima, jumlah bantuan serta persyaratan penerima. Sempat ada perasaan apatis atas bantuan ini, selain nilainya tidak terlalu besar, juga tidak jelas pula juknis maupun juklaknya. Namun dengan usaha keras dari Ahmad Muthohar yang merupakan guru serta humas dalam kegiatan ini akhirnya dapat dicairkan sejumlah 14 siswa.     
Penerima bantuan dalam hal ini terdiri atas 14 siswa yang diutamakan merupakan tingkat akhir ataupun kelas 6. siswa tersebut yaitu 
1. Ahmad Aqib Annahri
2. Erma Suryani
3. Fuad Hasyim
4. Luthfi Azizah
5. Muhammad Yusron
6. Nailatul Riski Amelia
7. Riza Zulfi
8. Vita Nabila
9. Kumaruzzaman
10. Luthfi HAkim
11. Mahfirotul Lia
12. Muawiyah
13. Rif'atin Khasanah
14. Zizwatin Athiyah
sejumlah 14 siswa di atas merupakan hasil seleksi penerima yang dilakukan KSM Cerdas dengan mempertimbangkan perolehan Beasiswa yang diperoleh, tingkat ekonomi keluarga, serta bukan keluarga yang masuk dalam Program Keluarga Harapan.
      Yusron salah satu siswa mengatakan bahwa sangat berterimakasih atas bantuan yang diberikan. Bantuan ini sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran serta menghadapi ujian nanti. Dan yang tak kalah hebatnya lagi adalah sedianya 14 siswa saja yang mendapatkan bantuan dalam pemberian buku penunjang ujian gratis, namun dalam sesi akhir siswa penerima menyepakati bahwa nominal pembelian buku penunjang ujian ini silakan dibagi rata kepada seluruh kelas enam yang berjumlah 43 siswa. Sehingga harga buku yang tadinya Rp 35.000,- per eksemplar menjadi Rp 24.000,- per eksemplarnya. 
     
Sungguh akhlak mulia demikian disampaikan Syarif Hidayatullah selaku Kepala Madrasah, di tengah kesempitan dan kebutuhan pribadi yang mendesak ternyata para siswa punya rasa simpati dan berbagi kepada teman yang lain. Semoga menjadi barakah. 

Sabtu, 01 Maret 2014

Mengusap Wajah Setelah Do'a Qunut

Doa qunut adalah doa yang dilakukan pada saat berdiri tegak dari ruku’, hukum doa qunut sendiri adalah sunnah karena bukan termasuk salah satu syarat maupun rukun shalat. Doa qunut dilakukan pada saat shalat subuh, shalat witir di bulan Ramadlan pertengahan akhir, pada saat ada bencana atau yang dikenal dengan istilah qunut nazilah.Tidak ada doa khusus untuk doa qunut, hanya saja doa yang sering kita dengar adalah doa yang berbunyi اللهم اهدني..... walaupun sebagian ulama’ memperbolehkan doa qunut dengan doa selain tersebut di atas.
Lalu terkadang kita temui sebagian orang yang mengusap wajah setelah selesai membaca doa qunut, entah pada saat shalat berjama’ah ataupun shalat munfarid (sendiri), sebenarnya tidak ada larangan mengusap wajah tersebut, akan tetapi lebih baik tidak mengusap kewajah karena sunnahnya adalah tidak mengusapkan tangan kewajah setelah selesai membaca doa qunut. Imam Abu Bakar Al-Husaini Asy-Syafi’I dalam kitabnya Kifayatul Akhyar menyinggung masalah tersebut diatas,
وَالسّنة أَن يرفع يَدَيْهِ وَلَا يمسح وَجهه لِأَنَّهُ لم يثبت
Doa qunut yang disunnahkan adalah dengan mengangkat kedua tangan dan tidak mengusapkan kedua tangan kewajah setelah selesai berdoa.
Bahkan ada sebagian ulama’ yang menganggap makruh hukumnya mengusapkan kedua tangan setelah selesai berdoa, karena tidak ada ketentuan dari sunnah. Sebagaimana kelanjutan dari kitab diatas,
وَلَا يسْتَحبّ مسح الصَّدْر بِلَا خلاف بل نَص جمَاعَة على كَرَاهَته
Dan ulama’ sepakat tidak disunnahlan mengusapkan tangan ke dada, bahkan dari sebagian golongan ada yang menghukumi makruh.
Maka untuk mendapatkan kesunahan qunut adalah mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati oleh para ulama’ fiqih, dan memilih doa yang mudah dilafalkan dan dihafal.
Sertifikasi Halal
oleh siapa dan untuk siapa?

Ulangan Tengah Semester 2013/2014

Siswa MI WS Kebonrowopucang dengan antusias dan gembira mengerjakan UTS
      Hari ini, Sabtu tanggal 1 Maret 2014, Madrasah Ibtidaiyah Walisongo Kebonrowopucang Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan menggelar Ulangan Tengah Semester Genap tahun pelajaran 2013/2014. Kegiatan akademik ini akan berlangsung sampai dengan hari Kamis besok tanggal 6 Maret 2014.
      Ahmad Muthohar selaku tenaga pendidik sekaligus ketua panitia UTS mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung selama kurang lebih tiga bulan lalu. Sekaligus pula untuk mengetahui tingkat daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan. Apalagi di Madrasah ini semua tingkatan kelas paralel. Dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 terdiri atas kelas A dan B. Hal ini diwujudkan guna efektivitas dari kelas dapat maksimal. Semakin sedikit jumlah siswa dalam kelas, maka semakin mudah guru dalam pengelolaan kelas dan semakin efektif pula kegiatan belajar mengajar yang disampaikan di kelas, demikian imbuh Syarif Hd selaku Kepala Madrasah.
Selain itu, perlu diketahui pula bahwa guna kelancaran kegiatan UTS, seluruh dewan guru dilibatkan dalam kepanitiaan UTS serta membuat sendiri naskah soal yang akan dievaluasikan. Guru dituntut untuk dapat mengelola kegiatan sekaligus berlatih membuat soal yang baik dan reliabel.
      Dalam penyusunan soal, ketua panitia memberikan arahan bahwa soal harus mengedepankan materi yang diajarkan dan harus memuat pula bentuk bentuk evaluasi seperti multiple choice/pilihan ganda, jawab singkat serta essai. dengan beragamnya bentuk evaluasi akan berdampak pada meningkatnya kemampuan siswa dalam menjawab soal.
      Di lingkungan Ma'arif NU Kabupaten Pekalongan memang berhembus adanya isu penyeragaman soal UTS, namun pelaksanaan di Madrasah ini menampik adanya isu tersebut. Penyeragaman soal UTS tidak hanya menimbulkan tidak validnya naskah soal yang dibuat, dikarenakan penyampaian materi masing-masing madrasah akan berbeda. Penyeragaman juga berimbas pada tumpulnya kemampuan guru madrasah dalam penulisan soal.

Senin, 17 Februari 2014

Pesta Siaga Kwarran Karangdadap 2014

320 Pramuka Ikuti Pesta Siaga
Karangdadap-Sebanyak 320 siswa dari 20 SD/MI se Kecamatan Karangdadap mengikuti pesta siaga minggu lalu. kegiatan ini dibuka oleh camat setempat Madchur itu dipusatkan di SDN Kalilembu.
Kontingen Pesta Siaga Gudep 18.031-032 MI Walisongo Kebonrowopucang mengirimkan 2 barung putra dan putri yang merupakan barung inti yang telah digembleng dan disaring selama 1 bulan terakhir.
Berbagai ketangkasan dan ketrampilan dilalui oleh barung hijau 1 tanpa kendala berarti. sampai akhirnya, Barung Hijau 1 dapat melegakan harapan para pembina dengan memboyong 2 kejuaraan sekaligus. pulang dengan membawa dua trofi yakni Juara Harapan 2 putra dan putri.
Syarif Hidayatullah selaku Kamabigus mengucap syukur dan apresiasi yang mendalam atas prestasi yang telah diraih oleh peserta dan pembina. Prestasi ini memecahkan nuansa kesunyian Gugus Depan yang setahun lalu pulang dengan tangan hampa dalam kegiatan serupa.